asyik musiknya asyik goyangnya

Pernahkan Anda menerima telpon pada waktu yang tidak tepat ? Pasti sangat menjengkelkan !!! Lebih menjengkelkan lagi apabila bahasa yang digunakan si penelpon tidak sopan atau terkesan mengintrogasi kita.

Kita semua pasti tahu satu halbahwa, meskipun tidak ada dalam perundang-undangan, namun menelpon atau menerima telpon juga ada tata caranya.

Lalu bagaimana tatacara yang benar menerima telpon ?

Mari kita pelajari bersama,

• Angkat gagang telepon dengan tangan kanan.
• Ucapkan salam kepada si Penelepon.
• Menanyakan maksud dari si Penelepon.
• Menjelaskan maksud atau tujuan si Penelepon dengan jelas, singkat, dan mudah di mengerti.
• Setelah si Penelepon merasa cukup atas informasi yang kita berikan, maka menanyakan kembali apakah masih ada yang bisa di bantu.
• Jika tidak, ucapkan salam penutup dengan sopan dan mengucapkan terima kasih.
• Letakkan gagang telepon dengan benar.

Meskipun itu merupakan cara menerima telpon di sebuah instansi atau perusahaan atau apalah itu, tapi sepertinya semuanya bisa kita jadikan pelajaran saat kita menerima telp dari seseorang. Tentu saja tidak dengan menggunakan bahasa yang kaku.

Selain tatacara tersebut, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat menerima telp. Yaitu

• Sikap mau membantu.
• Jaga intonasi suara, jangan terlalu lemah tetapi juga jangan terlalu keras     seperti orang sedang marah.
• Pilih kata-kata yang sopan, ramah, dan mudah dimengerti.
• Jangan mengangkat telepon jika Anda masih berbicara dengan orang lain.
• Jangan makan/minum selama berbicara di telepon.
• Jangan menguap.
• Jangan memotong pembicaraan.
• Jangan berbicara dengan orang ketiga di sekitar Anda pada saat Anda sedang berbicara di telepon.
• Gunakan sapaan atau kalimat yang berbeda-beda sehingga tidak terkesan kaku.
• Hindari menelepon pada kondisi ribut di sekitar Anda.

Nah, sekarang coba diinget inget, apakah Anda suka menguap kalo lagi terima telpon ?

Upz, satu lagi nih yang perlu diperhatikan. Kalo bisa, begitu suara telpon berdering….langsung diterima ya ^_^, jangan biarkan si penelpon menunggu lama. Oke !!!!

*Ranie

Kata orang mencari kerja jaman sekarang sulit banget. Dan ini memang sudah menjadi rahasia umum kalau ijazah yang menyatakan seseorang berpendidikan tinggi tidak menjamin seseorang bisa mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Butuh perjuangan keras dan keberuntungan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang diinginkan atau paling tidak pekerjaan yang mendekati keinginan kita.

Setelah dengan susah payah kita dapatkan pekerjaan, apakah itu sudah cukup menjamin bahwa kita akan “langgeng” dengan yang kita miliki sekarang ini ? Untuk itu kita sebagai “pekerja” harus bisa membawa diri dan menjaga sikap agar kita bisa langgeng bekerja di suatu tempat.

Bagi beberapa orang, berganti ganti tempat kerja, mungkin suatu hal yang membanggakan. Bisa jadi seseorang akan berfikir kalo dia bisa diterima bekerja di perusahaan manapun. Wow….bukankah itu suatu prestasi. Tapi untuk orang lain, bisa jadi hal ini menjadi pertanyaan besar….”Kenapa kok berhenti”, atau “punya kasus apa, kok diberhentikan” atau pernyataan “Oh….ternyata dia ga’ loyal dengan satu perusahaan”. Tapi bukankah kita berhak mencari yang terbaik dari yang terbaik ?

Yah ….itu wajar, normal dan manusiawi. Tapi kalaupun kita sebagai “pekerja” yang suka berpetualang, tinggalkan kesan yang baik pada perusahaan tempat Anda bekerja. Jangan sampai melalaikan tanggung jawab, walau besok kita sudah meninggalkan perusahaan ini dan pindah ke perusahaan lain. Karena bekerja yang baik, bukan hanya sekedar menyelesaikan pekerjaan dengan benar dan bertanggung jawab, tapi bagaimana kita bersikap terhadap atasan, teman sekerja, bahkan pekerja lain yang posisinya jauh di bawah kita.

(Ranie 😉 )

Setiap hari mengulangi hal yang sama, melakukan rutinitas yang sama. Untuk jangka waktu yang pendek ini akan menjadi hal yang sangat menyenangkan, tapi kalo sudah berjalan cukup lama, rasanya ada yang mengendurkan semangat, dan memunculkan rasa jenuh dan bosan. Orang yang pintar dan cerdas, akan segera mencari cara menghilangkan kebosanan itu. Tapi caranya gimana ? Ini yang akhir akhir ini jadi pertanyaan saya.

Berbicara masalah pekerjaan, pekerjaan yang sekarang saya geluti adalah hal yang saya cintai. Sempat berkecil hati kenapa saya sampai bosan dengan hal yang saya cintai. Atau mungkin saya bosan dengan hal lain?

MUNGKIN !!!

Gelisah banget ya kalo dah kayak gini. Tapi paling tidak aku punya jurus andalan dan obat mujarab untuk mengatasi penyakit bosan dan jenuh itu. Kalo penyebabnya adalah rutinitas yang monoton yang bisa buat kita jadi bosan (jenuh), maka buat hal yang tidak monoton donk…. 😉

Saya adalah orang yang suka musik, biasanya dengan bernyanyi atau mendengarkan musik, itu bisa memberikan suntikan semangat yang luar biasa untuk saya. Kemudian saya akan mengasingkan diri dari hal yang biasa saya lakukan (melakukan hal yang luar dari kebiasaan – yang positif donk).

Kebetulan saya punya tempat favorit, dimana saya bisa me refresh otak (apalagi kalo perginya bareng teman teman dekat, itu akan lebih berkhasiat), nonton bareng, karaoke atau makan bareng. Itu bisa saya lakukan kalau saya lagi ada duit, tapi saat saya mulai merasa bosan dan saya lagi ga punya duit, saya “terkadang” membaca blog, menulis, atau membaca biografi orang orang sukses, dengan begitu saya akan merasa termotivasi.

Itu adalah sedikit cara yang saya punya untuk atasi bosan (jenuh), kalau Anda….??? Eiiittthhh….1 lagi , mungkin saya butuh CUTI 😀

Jangan lupa “penuhi hati dengan cinta, dan tetap berfikir positif” itu akan membuat kita lebih bersyukur dengan apa yang kita punya. Kalau rasa syukur sudah muncul, BOSAN…..NO WAY….;) !!!

(Ranie)

Bulan puasa sudah tiba, bulan yang dinantikan oleh kaum muslim. Suasana khas bulan puasa dimana orang bangun tengah malam untuk makan sahur (paling tidak itu salah satunya). Aku bukan seorang muslim. Tapi menjadi suatu kegembiraan tersendiri kalau aku bisa berpartisipasi ikut bangunin orang sahur. Dan, kebetulan pekerjaan yang aku geluti juga membuat aku harus ikut membangunkan orang untuk sahur, walaupun hanya dengan suara diradio. Ya…siaran jam 2 sampai jam 5 pagi itu jadi rutinitas selama bulan puasa. Memang tidak setiap hari aku siaran di basah – bangun sahur, tapi pada awal2 puasa ini 3 hari berturut2 aku siaran malem.

Capek juga karena datangnya juga ga mungkin donk jam 2 pagi (takut). Yang paling terasa banget, ya…hari ini. Dari pagi kepalaku rasanya mau pecah. Ini mungkin karena kecapek’an. Karena tidak jarang aku nginep dikantor….bahkan bertahan utk tidak pulang sampai 16 jam, dan hanya berbekal mie instan untuk makan saat siaran bangun sahur. Sebenarnya bukan bermaksud ingin menyiksa perut dengan tidak makan, tapi aku malu dengan teman2 kalau aku harus makan diantara mereka yang berpuasa.

Tapi mudah mudahan badanku ga’ “ngalem” ya… jadi aku bisa kuat, dan sakit kepala ini ga sering2 menyapaku.

Hari Sabtu memang selalu menjadi hari yang paling melelahkan untukku. Wajar sih, karena Sabtu (weekend) , tenaga udah terkuras untuk hari hari sebelumnya. Ditambah kalau hari Sabtu aku kerja (jam kerjanya sih dari jam 14.00 sampai jam 21:30), tapi tetap aja aku masuk dari jam 9 atau jam 10 pagi. Bukan bermaksud “sok rajin”, tapi ….entahlah bingung. Tapi tidak hari ini. Hari Sabtu kali ini aku berangkat jam 11:30, entah kenapa dari pagi badanku rasanya ga enak banget. Jadwal siaran hari ini, jam 2 sampai jam 4 sore (po box 1029), terus jam 4 sampai jam 6 sore acara gesa gesi (tapi hari ini Ali aku minta siaran sendiri, karena suaraku sudah mulai habis), dilanjut jam 19.00 – 21:30 acara karaoke nian. Jadwal siaran yang “luar biasa” untukku. Memang seneng karena air time nya bertambah, tapi gimana dengan stamina ku. Aplagi hari ini aku lelah banget, bahkan hari ini aku ga mengerjakan tugas yang seharusnya aku selesaikan hari ini. Aku justru menundanya dan lebih memilih menulis di sini. Karena aku capek badan dan capek fikiran. Kalo dipaksain pun hasilnya tidak akan maksimal. Badanku sakit semua….mataku rasanya panas dan perih…. Mudah mudahan aku ga sakit. Aminn